Páginas

Friday, August 26, 2011

Evaluasi program BK


2.1    Pengertian evaluasi program BK
Evaluasi program Bimbingan dan Konseling merupakan proses pemberian penilaian terhadap keberhargaan dan keberhasilan program Bimbingan dan Konseling yang dilakukan melelui pengumpulan data, pengolahan data serta analisis data yang akan dijadikan dasar untuk membuat keputusan. Pada model BK Komprehensive terdapat empat program besar, yaitu: layanan dasar, layanan responsive, layanan perencanaan individual siswa, serta dukungan system. Tujuan dari mengevaluasi program Bimbingan dan Konseling adalah untuk menganalisa kelebihan dan kekurangan dari program BK yang telah diselenggarakan, mengetahui seberapa efektifkan program BK yang telah diselenggarakan untuk siswa, dan untuk meningkatkan mutu pelayanan Bimbingan dan Konseling. Evaluasi yang sering digunakan untuk program Bimbingan dan Konseling, adalah evaluasi model planning, programming, budgeting system (PPBS) yang memberikan tekanannya pada menetapkan tujuan yang khusus, objektif, dan criteria dalam evaluasi.

2.2    Fungsi evaluasi program BK
Adapun fungsi evaluasi program bimbingan dan konseling di sekolah adalah:
1.    Memberikan umpan balik (feed back) kepada guru pembimbing konselor) untuk memperbaiki atau mengembangkan program bimbingan dan konseling.
2.    Memberikan informasi kepada pihak pimpinan sekolah, guru mata pelajaran, dan orang tua siswa tentang perkembangan sikap dan perilaku, atau tingkat ketercapaian tugas-tugas perkembangan siswa, agar secara bersinergi atau berkolaborasi meningkatkan kualitas implementasi program BK di sekolah.

2.3    Tujuan evaluasi program BK
a.         Untuk mengetahui keterlaksanaan kegiatan dan ketercapaian tujuan dari program yang ditetapkan.
b.         Dalam melaksanakan suatu program (dalam hal ini program BK), peranan evaluasi sangatlah penting. Hasil evaluasi akan memberikan manfaat yang sangat berarti bagi pelaksanaan progrsm tersebut untuk selanjutnya.
c.         Tujuan umum program bimbingan di sekolah adalah membantu siswa agar dapat:
-            Membuat pilihan pendidikan dan jabatan secara bijaksana
-            Memperoleh penyesuaian kepribadian yang lebih baik
-            Dapat memperoleh penyesuaian diri dalam menghadapi perubahan perubahan yang terjadi baik di masyarakat, sekolah maupun dalam keluarga

2.4    Aspek-aspek yang dievaluasi
Ada dua macam aspek kegiatan penilaian program kegiatan bimbingan, yaitu penilain proses dan penilaian hasil. Penilaian proses dimaksudkan untuk mengetahui sampai sejauh mana keefektivan layanan bimbingan dilihat dari prosesnya, sedangkan penilaian hasil dimaksudkan untuk memperoleh informasi keefektivan layanan bimbingan dilihat dari hasilnya. Aspek yang dinilai baik proses maupun hasil antara lain:
1.    Kesesuaian antara program dengan pelaksanaan;
2.    Keterlaksanaan program;
3.    Hambatan-hambatan yang dijumpai;
4.    Dampak layanan bimbingan terhadap kegiatan belajar mengajar;
5.    Respon siswa, personil sekolah, orang tua, dan masyarakat terhadap layanan bimbingan;
6.    Perubahan kemajuan siswa dilihat dari pencapaian tujuan layanan bimbingan, pencapaian tugas-tugas perkembangan, dan hasil belajar; dan keberhasilan siswa setelah menamatkan sekolah baik pada studi lanjutan ataupun pada kehidupannya di masyarakat.
Apabila dilihat dari sifat evaluasi, evaluasi bimbingan dan konseling lebih bersifat “penilaian dalam proses” yang dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
1.    Mengamati partisipasi dan aktivitas siswa dalam kegiatan layanan bimbingan.
2.    Mengungkapkan pemahaman siswa atas bahan-bahan yang disajikan atau pemahaman/pendalaman siswa atas masalah yang dialaminya.
3.    Mengungkapkan kegunaan layanan bagi siswa dan perolehan siswa sebagai hasil dari partisipasi/aktivitasnya dalam kegiatan layanan bimbingan.
4.    Mengungkapkan minat siswa tentang perlunya layanan bimbingan lebih lanjut.
5.    Mengamati perkembangan siswa dari waktu ke waktu (butir ini terutama dilakukan dalam kegiatan layanan bimbingan yang berkesinambungan).
6.    Mengungkapkan kelancaran proses dan suasana penyelenggaraan kegiatan layanan.